Banner

Breaking News

Asal Jangan Gus Dur


Gus Dur. Sumber gambar: dw.com

Di Bali, Gus Dur pernah diancam bakal dicekal oleh Petugas Kepolisian Resort (Polres) setempat. Ia tidak diperkenankan untuk melakukan ceramah.

Untungnya, aparat kepolisian Bali saat itu tidak mengenali wajah Gus Dur. Barangkali karena TV masih menjadi barang mewah ketika itu. Atau bisa jadi, polisi itu jarang baca koran.


Suatu ketika, mahasiswa di Bali yang tergabung di sebuah organisasi ekstra kampus mengundang Gus Dur dalam diskusi tentang perilaku politik orde baru.

Karena tema diskusinya seperti itu, maka sudah barang tentu isinya mengkritik pemerintahan Soeharto. Polisi ketar-ketir. Maklum, mereka akan dapat teguran dari pemerintah pusat.

Saat mahasiswa mengurus perizinan, mereka sudah siap dengan berbagai kemungkinan terburuk, yakni dilarang. Namun di luar dugaan, mereka justru mendapat izin. Bahkan, prosesnya terbilang sangat mudah.

Perizinan selesai. Saat mahasiswa ini berpamitan, mereka diajak ngobrol oleh polisi.

"Jadi, yang diundang itu KH Abdurrahman Wahid ya?" tanya polisi.


“Betul, pak,” jawab mahasiswa tersebut agak ketakutan.

“Begini adik-adik, pada dasarnya kami setuju saja. Asal anda sendiri konsisten dengan perizinan yang telah disepakati. Jangan sampai ada Gus Dur di pertemuan ini. Intinya begitulah,” spontan, mahasiswa tersebut terkejut sambil mencoba menahan diri tidak ketawa.

Lucunya, sampai acara berlangsung, perwira polisi tersebut masih belum paham bahwa Gus Dur adalah nama lain dari KH Abdurrahman Wahid.

Lucunya lagi, selesai acara perwira polisi tersebut menyalami Gus Dur sambil berkata: "terima kasih atas kehadiran Pak Abdurrahman, terus terang pak, kami sebelumnya sempat deg-degan, khawatir yang diundang panitia itu Gus Dur, yang repot ya kami-kami ini, pak".

Bagaimana reaksi Gus Dur? Gus Dur hanya manggut-manggut sambil berharap tidak ada satu pun orang yang ada di sana memanggilnya dengan sebutan: Gus Dur.


(Red: Aru Elgete)

Tidak ada komentar