Banner

Breaking News

Halaqah Pendidikan untuk Membumikan Aswaja An-Nahdliyah di Kota Bekasi





Usai melaksanakan agenda pelantikan, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Bekasi mengadakan Halaqah Pendidikan dengan menghadirkan beberapa narasumber di bidang pendidikan. Kegiatan itu dilaksanakan di Aula Gedung NU Center El-Sa’id, Sepanjangjaya, Rawalumbu, pada Selasa (11/9).

Halaqah tersebut dihadiri oleh 150 Guru NU di Kota Bekasi dengan mengususng semangat tema ‘Membumikan Aswaja An-Nahdliyah di Kota Bekasi’. Setiap narasumber memberikan konsep dan strategi yang harus dilakukan Guru NU di Kota Bekasi agar senantiasa menjadi terdepan dalam membangun kota yang berjuluk Bumi Patriot ini.

Salah seorang narasumber itu adalah Wakil Ketua Pengurus Pusat (PP) Pergunu, Aris Adi Leksono. Ia mengingatkan kepada seluruh Guru NU untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai Islam ­Ahlussunnah Wal Jama’ah di sekolah-sekolah.

“Kita sebagai Guru NU tidak hanya sekadar menyampaikan mata pelajaran saja, tapi juga harus memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter generasi muda agar menjadi generasi yang cinta NKRI dan cinta NU,” katanya.

Kemudian, narasumber yang lain adalah Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Jawa Barat, H Saepuloh. Ia memaparkan, terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pergunu. Diantaranya memperjuangkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) guru.

“Selain itu, yang menjadi pekerjaan rumah bagi Pergunu adalah meningkatkan status guru, meningkatkan kesejahteraan guru, dan melakukan advokasi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi guru NU,” katanya.

Karenanya, Saepuloh menekankan bahwa salah satu yang menjadi titik fokus Pergunu adalah memberikan beasiswa pendidikan, mulai dari strata satu (S1) hingga doktoral (S3), kepada guru NU.

“Hal itu dalam rangka mengembangkan SDM para Guru NU di berbagai perguruan tinggi, khususnya di wilayah Jawa Barat,” katanya.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saepul Mikdar, yang juga bertindak sebagai narasumber Halaqah Pendidikan, mengapresiasi Pergunu yang telah turut serta membangun Kota Bekasi melalui pendidikan.

Dikatakan Uu, Pergunu di setiap lapisan kepengurusan, mulai dari tingkat cabang (kota) hingga anak cabang (kecamatan), harus mampu bersinergi dan berkolaborasi serta berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan.

“Kolaborasi, sinergi, dan komunikasi yang intens itu harus dilakukan dalam rangka bersama-sama menjadikan Kota Bekasi sebagai daerah yang menjadi teladan di Indonesia, terutama di bidang pendidikan,” katanya.

Tokoh Intelektual Muda NU yang juga sebagai narasumber dari Halaqah Pendidikan, Nayyib Sujudi mengungkapkan tentang betapa mulianya profesi guru dalam hal memperbaiki moral bangsa. Selain ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang mumpuni, ia menambahkan, Guru NU harus menjadi teladan dalam etika.

“Kemudian, Guru NU juga perlu menjadi teladan dalam hal moralitas dan perilaku, bukan hanya kepada peserta didik saja, tetapi juga kepada masyarakat luas,” imbuhnya.

Ketua Pergunu Kota Bekasi, Heri Kuswara, mengapresiasi atas kehadiran para narasumber yang sangat inspiratif dan menggugah para Guru NU dalam membumikan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah  di Kota Bekasi.

“Ini adalah halaqah terlama dan terbanyak para narasumbernya yang pernah saya ikuti, baik di tingkat pusat, wilayah, maupun cabang. Sengaja ini diadakan agar seluruh Guru NU di Kota Bekasi dapat memahami betul ajaran Islam Aswaja An-Nahdliyah dan apa itu Islam Nusantara,” katanya.

Ia berharap, peserta Halaqah Pendidikan dapat semakin menumbuhkan kecintaan terhadap NU, kian cinta NKRI. “Kemudian menjadi terdepan dalam mengawal Islam Nusantara dan NKRI,” pungkas Kang Heri, demikian ia akrab disapa. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar