Banner

Breaking News

Sastra Santri Lahir Tepat di Hari Kemerdekaan


Logo Sastra Santri

Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), 17 Agustus 2018, pelajar Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Barat meluncurkan sebuah wadah baru untuk berkarya di bidang penulisan dan jurnalistik. Wadah itu diberi nama Sastra Santri.

Menurut Penulis Buku 'NU Penjaga NKRI' Iip D Yahya, Sastra Santri sebagai ruang berkreasi santri di seluruh Indonesia. Di dalamnya akan dimuat berbagai karya sastra, seperti puisi dan cerita pendek (cerpen).

"Sekarang ini santri seperti kesulitan untuk menemukan wadah dalam menyebarkan karya-karyanya. Maka, sastrasantri.id ini nantinya akan memuat semua itu," kata Kang Iip, demikian ia akrab disapa, di Kantor Pengurus Wilayah (PW) NU, Jalan Terusan Galunggung 9, Kota Bandung, pada Jum'at (17/8).

Terkait pemilihan tanggal, Kang Iip mengaku agar para santri mampu berjuang di media sosial sebagai bagian dari mempertahankan kemerdekaan RI. Selain itu juga merupakan ruang dakwah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama'ah.

"Kalau ada santri yang tidak bisa menulis puisi atau cerpen, tapi punya kemampuan ceramah agama, kami menyediakan rubrik video, mereka bisa mengirimkan video tersebut. Tidak bisa menulis puisi tapi bisanya membaca puisi, silakan kirim juga," jelasnya.

Kemudian, lanjut Kang Iip, kalau mereka sudah intens mengirimkan karya, akan diberikan kartu sebagai identitas bahwa mereka sudah menjadi bagian dari Sastra Santri.

"Kartu itu nanti kita buat. Siapa pun yang mengirim akan disebut sebagai Rekan Jurmiah. Jurmiah itu Jurnalis Milenial Ahlussunnah," katanya.

Ia berharap, Sastra Santri bisa langgeng dalam rangka mendakwahkan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah di media sosial. "Dengan begitu, kita bisa kalahkan wahabi," tutup Kang Iip penuh optimis. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar