Banner

Breaking News

NU Kota Bekasi Kutuk Pelaku Teror di Surabaya




Oleh: Redaksi PCNU Kota Bekasi

Minggu (13/5) pagi, sebuah daerah berjuluk Kota Pahlawan menjadi sasaran aksi terorisme. Dalam waktu berdekatan, tiga gereja sekaligus diledakkan tanpa ampun.

Pertama, ledakan terjadi pada pukul 07.30 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Utara, Surabaya. Kedua, di GKI Wonokromo di Jalan Diponegoro, Surabaya, pada pukul 08.00 WIB. Selang beberapa menit, ledakan terjadi di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuno, Surabaya.

Nampaknya, Indonesia belum usai memberantas aksi terorisme dan radikalisme. Deradikalisasi yang beberapa waktu lalu digembor-gemborkan pemerintah, seperti hilang dimakan kebiadaban. 

Semua pihak mengutuk dan mengungkapkan rasa duka cita. Sebab melawan terorisme dianggap sebagai bagian dari cinta kepada kesatuan NKRI. Kita wajib mengamini itu, kalau ingin Bumi Pertiwi aman dan tenteram.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi pun turut menyampaikan rasa prihatin dan berduka cita yang amat dalam atas kejadian itu. Terutama kepada korban yang meninggal dan luka-luka akibat terkena ledakan bom di Surabaya.

Selain itu, kami juga mengutuk keras para pelaku yang telah melakukan kejahatan teror bom dan aksi kekerasan lainnya. Kami berharap para pelaku yang terlibat, segera ditindak secara hukum.

Kami meyakini bahwa tidak ada ajaran Islam dan ajaran agama mana pun yang membenarkan aksi teror di rumah ibadah dan di mana pun tempat.

Maka, kami mengimbau kepada seluruh umat beragama dan elemen bangsa untuk bersatu melawan terorisme dan aksi kekerasan lain dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi penegakan hukum.

Kepada seluruh warganet di media sosial, kami mengimbau untuk tidak menyebarluaskan foto yang justru membikin ketakutan baru. Sebab kalau dengan mengunggah foto ke medsos dan kemudian warganet yang lain merasa takut, maka tugas teroris telah berhasil.

Ingat bahwa tugas teroris bukan hanya di lapangan, tetapi juga ada yang bertugas menebar ketakutan di media sosial. Semoga, itu bukan kita. Mari, bahu-membahu memberantas aksi terorisme, minimal dengan tidak menyebarluaskan ketakutan melalui foto yang diunggah ke medsos.

Tidak ada komentar