Banner

Breaking News

Soal Menolak, Rasulullah Punya Cara Bijak


Kang Salman Al-Farisi saat ceramah di Bekasi

Pada saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, semua orang di sana ingin bertemu dengannya. Siapa orang yang tidak ingin bertemu dengan Rasulullah? Semua orang ingin menjumpai sosok yang mulia itu.

Hal tersebut diungkapkan Pengasuh Pondok Al-Hikmah Buntet Pesantren Cirebon KH Salman Al-Farisi, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di pelataran Masjid Jami’ At-Taqwa, Kampung Jarakosta Kebon Kelapa, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (2/2) malam.

“Semua orang ingin ketemu. Ada yang karena hanya sekadar ingin melihat sosok Rasulullah, ada juga yang ingin mengadukan sesuatu, baik masalah pribadi atau yang bersifat umum. Mulai dari pejabat pemerintahan, hingga ibu-ibu atau masyarakat biasa,” ungkap kiai muda yang akrab disapa Kang Salman ini.

Bahkan, lanjutnya, banyak diantara perempuan-perempuan Madinah yang meminta untuk dinikahi Rasulullah. Semua perempuan, ketika itu, sangat berkeinginan dinikahi oleh kekasih Allah itu

“Ya Allah nikahilah saya. Tidak masalah panjenengan nanti tidak memberikan nafkah lahir dan batin, yang penting status saya sebagai istri panjenengan,” kata Kang Salman menggambarkan dialog perempuan Madinah dengan Rasulullah.

Ungkapan perempuan-perempuan yang meminta dinikahi itu lantaran bangga manakala bisa dipersunting Rasulullah. Paling tidak, imbuh Kang Salman, ada jaminan masuk surga.

Maka kemudian, setibanya di Madinah, Rasulullah sangat sibuk menemui tamu. Sejak pagi hingga malam, ada saja tamu yang datang.

“Beliau sibuk mengurusi dan melayani tamu. Bahkan banyak orang yang menawarkan menginap di rumahnya kepada Rasulullah,” kata Kang Salman dengan gaya bicara yang khas.

Tapi dengan sangat bijak, Nabi Muhammad mengatakan bahwa dirinya akan menginap di tempat unta yang dikendarainya berhenti.

“Saat unta saya ini berhenti, maka rumah itulah yang akan saya singgahi dan inapi,” kata Kang Salman meniru ucapan Rasulullah.

Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon bidang kepesantrenan ini menambahkan, ungkapan bijak Nabi Muhammad itu dikarenakan tidak ingin menyakiti atau mengecewakan orang lain.

“Itulah salah satu gambaran halusnya hati Rasulullah, halusnya sikap Rasulullah, halusnya kepribadian Rasulullah. Untuk menolak ajakan pun, Rasulullah sangat halus sekali,” katanya. 

"Dengan begitu maka tidak ada satu orang pun yang tersinggung atau tersakiti perasaannya oleh Rasulullah," pungkas Kang Salman.


Pada kesempatan itu, tampak hadir pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cikarang Barat beserta badan otonom NU. Diantaranya GP Ansor dan Banser, serta IPNU dan IPPNU. Pemerintah dan tokoh masyarakat setempat pun terlihat hadir.

(Aru Elgete)

Tidak ada komentar