Banner

Breaking News

Kemuliaan Rasulullah karena Halus Pribadinya


Ilustrasi. Sumber: muslim.or.id

Saat Rasulullah hijrah ke Madinah dan kemudian beristirahat di salah satu rumah warga yang sangat sederhana di dekat Masjid Nabawi, semua orang di sana mendatanginya. Nabi Muhammad pun tidak bisa menolak.

Hal tersebut diungkapkan Pengasuh Pondok Al-Hikmah Buntet Pesantren Cirebon KH Salman Al-Farisi, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di pelataran Masjid Jami’ At-Taqwa, Kampung Jarakosta Kebon Kelapa, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (2/2) malam.

“Orang datang berduyun-duyun ingin mengadukan berbagai macam hal. Beliau itu orangnya tidak bisa menolak. Jadi siapa pun yang datang pasti diterima,” kata kiai muda yang akrab disapa Kang Salman ini.

Maka, salah satu kemuliaan Rasulullah itu adalah karena halus kepribadian dan sikapnya.

Baca juga: Soal Menolak, Rasulullah Punya Cara Bijak

“Kalau ada orang yang memegang serta mencium tangan Rasulullah, maka beliau tidak akan menarik tangannya sebelum orang yang mencium tangan Rasulullah itu melepaskan. Itu dilakukan karena tidak ingin menyinggung perasaan hati seseorang,” jelas Kang Salman.

Kemudian saat orang berbisik di dekat telinga Rasulullah untuk mengadukan sesuatu, Rasulullah tidak akan menjauh atau berpaling.

“Selama orang itu berbisik di dekat telinga Rasulullah, maka selama itu pula beliau akan terus mendengarkan,” kata Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon ini.

Kang Salman menambahkan, kehalusan budi Nabi Muhammad itu lantaran Allah yang sudah menggariskan Rasulullah untuk menjadi teladan seluruh umat manusia.

“(Rasulullah) sebagai contoh dan teladan yang baik,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, tampak hadir pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cikarang Barat beserta badan otonom NU. Diantaranya GP Ansor dan Banser, serta IPNU dan IPPNU. Pemerintah dan tokoh masyarakat setempat pun terlihat hadir.

(Aru Elgete)

Tidak ada komentar