Banner

Breaking News

Kiai Said: Bendera Berkalimat Tauhid itu Bukan Bendera Rasulullah


Sumber gambar: nu.or.id

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menanggapi persoalan bendera berkalimat tauhid.

Menurutnya, bendera yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat itu bukanlah bendera yang ada pada zaman Rasulullah.

"Bendera pada zaman Nabi Muhammad itu menggunakan khat (desain kaligrafi) kufi. Tidak ada syakal dan harakatnya. Saya punya Al-Qur'an yang tulisannya kufi. Tidak bisa saya bacanya," kata Kiai Said dalam perayaan puncak Hari Santri Nasional Kabupaten Bekasi, di OSO Sport Centre, Grand Wisata, Tambun Selatan, Ahad (4/11) pagi.

Ia menjelaskan bahwa bendera berkalimat tauhid yang saat ini dikibar-kibarkan itu baru ada pada abad ke-2 Hijriyah dengan menggunakan khat tsulutsi.

Selain itu, menulis kalimat tauhid dihukumi makruh karena khawatir tidak mampu memuliakannya. 

"Keempat imam madzhab sepakat soal (hukum) itu," kata Kiai Said.

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa jika ada satu anggota Banser yang salah jangan justru organisasi Banser yang harus dibubarkan.

Karenanya Kiai Said yakin bahwa NU, termasuk Banser yang ikut mendirikan negara Indonesia, akan abadi selamanya.

"Saya boleh mati, Mbah Hasyim boleh mati, tapi NU tidak boleh mati. Banser tidak boleh bubar," pungkasnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar