Banner

Breaking News

Kiai Endin Soefihara Jelaskan Makna Madrasah Kader


Peserta MKNU Kota Bekasi

Kepala Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) KH Endin Akhmad Jalaludin Soefihara mengungkapkan, bahwa kata 'madrasah' bersifat generik. Tidak menunjukkan strata, kelas, level, dan tingkatan.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan materi dasar MKNU Kota Bekasi, di Wisma Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (4/8) malam.

"Kata 'madrasah' itu akan menunjukkan strata jika diiringi dengan kata 'ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, diniyah, awaliyah, dan wustho'. Jadi, selama kata 'madrasah' itu tidak berdampingan dengan kata lain, maka bersifat umum," jelasnya.

Sementara kata 'kader', menurut Kiai Endin, merupakan sebutan bagi seseorang yang berkhidmat di organisasi. Berapa pun lamanya berorganisasi, tapi kalau tidak melakukan apa-apa, maka hanya akan disebut sebagai pengurus, bukan kader.

"Ada seorang asisten rumah tangga yang bekerja selama 15 tahun. Namun, waktu yang panjang itu sama sekali tidak menambah kapasitas. Karena yang dilakukannya hanya mengulang-ulang pekerjaan yang sama," tutur mantan anggota DPR RI ini.

Penggunaan kalimat 'Madrasah Kader', dianggapnya sebagai sebuah susunan kata yang harus dalam satu tarikan nafas. 

"Jadi sudah tepat sekali itu penggunaan kalimat Madrasah Kader," katanya.

Ia menambahkan, peningkatan jabatan organisasi tidak akan dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, jika selama berorganisasi tidak inovatif.

"Maka, jangan bangga kalau di NU itu sudah lama, tapi tidak pernah menghasilkan karya apa pun," katanya.

Maka dalam rangka efektivitas organisasi, penyelarasan pemahaman Islam Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah, dan penguatan sumber daya pengurus, dibutuhkan pembagian kerja yang baik.

"Organisasi yang ideal itu kan jika siapa mengerjakan apa, dan apa dikerjakan siapa. Karena di NU orangnya banyak, yang selama ini terjadi adalah siapa-siapa tidak mengerjakan apa-apa, dan apa-apa tidak dikerjakan siapa-siapa," jelasnya disambut tawa peserta MKNU.

Karena itu, MKNU menjadi salah satu langkah awal agar organisasi bisa lebih baik. Sedangkan para kader di dalamnya, dapat meningkatkan kualitas dengan berbagai inovasi.

"Jadi mari berkhidmat di NU dengan mengharap berkah para ulama," tutupnya.

Usai materi, Kiai Endin membai'at para kader. Sebelumnya diisi dengan renungan sejenak yang dipimpin oleh Ustadz Sayyidi Al-Manaf atau Kiai Jubah Ireng. Kemudian ditutup dengan saling bersalaman diiringi lantunan salawat. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar