Banner

Breaking News

Kemenangan di Pilkada Berkat Pertolongan Allah


Kiai Zamakhsyari Abdul Majid sedang sambutan

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi mengadakan tasyakuran atas terselenggaranya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 27 Juni 2018 lalu, yang berlangsung secara damai dan lancar, terutama di Kota Bekasi.

Pada kesempatan itu, Ketua PCNU Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid mengatakan bahwa Allah mendengar serta mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan oleh warga NU selama ini.

Mewakili pengurus, lembaga, dan badan otonom PCNU Kota Bekasi, ia menyampaikan selamat kepada Walikota dan Wakil Walikota Bekasi terpilih pada Pilkada Serentak tahun ini. Pasalnya, Walikota terpilih H Rahmat Effendi merupakan Mustasyar PCNU Kota Bekasi.

"Alhamdulillah doa yang kita panjatkan itu, menjadi permintaan yang didengar oleh Allah, dan pada akhirnya Allah berikan kemenangan kepada beliau (H Rahmat Effendi), yang nantinya akan memimpin Kota Bekasi selama periode lima tahun ke depan," kata Kiai Zamakhsyari, dalam acara tasyakuran, di Gedung NU Center El-Sa'id, Rawalumbu, Kota Bekasi, Ahad (1/7) malam.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi ini mengemukakan Surat Ali Imran ayat 160, yang berbunyi:

إن ينصر كم الله فلا غالب لكم وان يخذلكم فمن ذاالذي ينصركم من بعده وعلى الله فليتوكل المؤمنون

"Kalau Allah sudah memenangkan kamu, maka tidak ada yang bisa mengalahkannya. Jadi kalau orang berkompetisi atau bertanding dan Allah sudah takdirkan untuk menang, maka tidak ada siapa pun yang mampu mengalahkannya," terang Wakil Rais Majelis Ilmi Pengurus Wilayah Jam'iyatul Qurra wal Huffadz (JQH) Provinsi Jawa Barat ini.

Atas dasar itu, Kiai Zamakhsyari mengajak warga NU untuk meyakini dan mengimani serta menyadari bahwa kemenangan di kontestasi Pilkada Serentak 2018 semata-mata karena pertolongan Allah. Akan tetapi jika seseorang sudah dijatuhkan oleh Allah, maka tak ada seorang pun yang bisa menolongnya.

"Oleh karenanya, yang menang ini bersyukur kepada Allah dan merasa bahwa kemenangan itu merupakan pemberian Allah. Sebab jabatan itu adalah amanah yang harus diemban dengan baik," ucap Pemilik Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Setu, Kabupaten Bekasi ini.

Sementara yang mengalami kekalahan di Pilkada, ia mengimbau agar menerima dengan lapang dada. Selain itu juga melakukan muhasabah atau introspeksi diri untuk tetap bisa menjalani aktifitas ke depan. Hal itu harus dilakukan agar hidup tidak menjadi pesimistis.

"Gak boleh itu (pesimis), kita harus terus optimis berjalan menuju masa depan," ajak Alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini.

Sebelumnya, PCNU Kota Bekasi menyelenggarakan Istighotsah Kubro di Malam Pilkada pada 26 Juni 2018 lalu. Pada kesempatan tasyakuran semalam (1/7), Mustasyar PCNU Kota Bekasi atau Walikota Bekasi terpilih berhalangan hadir, dan diwakili oleh Wakil Walikota Bekasi H Tri Adhianto Tjahyono.

Agenda tasyakuran disiarkan langsung melalui Radio Bintang Empat Lima (R-Bama) 104,8 FM dan dihadiri oleh para alim ulama NU Kota Bekasi. 

Selain itu hadir pula lembaga dan badan otonom NU. Diantaranya Muslimat NU, Pagar Nusa, Pergunu, dan IPNU. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar