Banner

Breaking News

Kiai Zamakhsyari Jelaskan NU di Hadapan Wakil Walikota Bekasi Terpilih


(Dari kiri ke kanan) KH Zamakhsyari Abdul Majid, KH Mir'an Syamsuri, H Tri Adhianto Tjahyono, dan KH Hasanuddin Basuni


Warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat Islam di Kota Bekasi patut bersyukur atas berlangsungnya pesta demokrasi secara aman dan damai. Di seluruh Kota Bekasi, umat Islam mengadakan kegiatan tasyakuran sebagai wujud kebersyukuran kepada Allah.

Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid saat acara tasyakuran, di Gedung NU Center El-Sa'id, Jalan Bambu Kuning 200, Sepanjangjaya, Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Ahad (1/7) malam.

"Karenanya, berarti kemenangan H Rahmat Effendi dan H Tri Adhianto Tjahyono didukung oleh masyarakat banyak. Maka, ini (tasyakuran) merupakan doa untuk ke depan menjadi pemimpin yang selamat, amanah, dan sukses memimpin Kota Bekasi lima tahun ke depan," katanya.

Terutama sekali, lanjut Kiai Zamakhsyari, warga NU yang telah menggunakan hak politiknya dalam mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018. Walaupun secara aturan, NU tidak boleh berpolitik praktis dalam hal dukung-mendukung.

"Akan tetapi, yang perlu kita ketahui adalah karena memang H Rahmat Effendi sebagai Walikota Bekasi terpilih itu menjadi bagian integral dari pengurus PCNU Kota Bekasi, yakni Mustasyar (penasihat)," terang kiai yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi ini.

Jadi, lanjutnya, suka atau tidak suka dan mau tidak mau, Nahdliyin harus mendukung warga NU untuk menjadi seorang pemimpin. Karenanya, Kiai Zamakhsyari mengatakan bahwa NU Kota Bekasi ingin menciptakan Kota Aswaja di Bumi Patriot ini.

"Kota Aswaja adalah sebuah daerah yang mempertahankan dan merawat ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah. Inilah Aswaja yang selalu mengadakan kegiatan seperti ini. Selalu mendoakan orang yang baik-baik," terang Wakil Rois Majelis Ilmi Jam'iyatul Qurra wal Huffadz (JQH) NU Provinsi Jawa Barat ini.

Di depan Wakil Walikota Bekasi terpilih, Kiai Zamakhsyari menjelaskan istilah atau sebutan pada struktural NU. Yakni Syuriah, Tanfidziah, dan A'wan. Selain itu, ia menjelaskan pula bahwa NU Kota Bekasi sudah punya radio. Yaitu Radio Bintang Empat Lima (R-Bama) 104,8 FM.

"R-Bama didirikan berkat bantuan pemerintah atau kepala daerah kita. Insyaallah seluruh kegiatan keagamaan NU seperti ini (tasyakuran) disiarkan langsung melalui siaran radio yang sekaligus merupakan sebagai corong dakwah NU Kota Bekasi," jelasnya.

Karena NU merupakan organisasi massa, maka radio tersebut berfungsi untuk memberitakan atau mengabarkan seluruh kegiatan keagamaan ke masyarakat.

"NU itu (dalam bahasa arab) adalah Jam'iyah Diniyah Ijtima'iyah yaitu organisasi keagamaan dan sosial-kemasyarakatan. Jadi bukan organisasi politik praktis, tetapi punya platform politik," ucap Kiai Zamakhsyari.

Akan tetapi platform itu bukan politik praktis, melainkan politik keumatan dan kebangsaan. Maka dalam dakwahnya, NU selalu mengedepankan tawassuth (moderasi), tawazzun (keseimbangan), bahkan tasamuh (toleransi). 

"Peran NU sejauh ini, terutama di Kota Bekasi, sudah sangat jelas. Sementara kalau peran dan kontribusi NU sudah jelas, maka negara akan aman," katanya.

Kiai Zamakhsyari menjelaskan bahwa NU bukan hanya pendiri kemerdekaan, tetapi juga perintis. Dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia, NU turut serta dalam merumuskan sebuah ideologi yang akhirnya dinamakan Pancasila.

"Salah satu tokoh yang terlibat itu adalah KH Wahid Hasyim (putra pendiri NU Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy'ari dan ayahanda KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur). Maka sangat tidak tepat jika NU sebagai pendiri negara, keberadaannya tidak diperhatikan oleh negara (pemerintah)," tegas Alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini.

Oleh karenanya, pemerintah berkewajiban mengayomi, memelihara, membina, menjaga, bahkan punya kontribusi besar terhadap NU, termasuk NU Kota Bekasi. Maka sangat tepat ketika Walikota Bekasi menjadi bagian dari NU.

"Sebab NU selalu menjaga sinergitas dengan pemerintah, dan NU kemudian tidak menjadi organisasi yang ekstrem. Alhamdulillah atas sinergi yang dibangun itu, NU Kota Bekasi kini sudah besar, terfasilitasi dengan sangat baik," ungkapnya.

Kiai Zamakhsyari juga mengungkapkan bahwa NU Kota Bekasi punya banyak kegiatan. Salah satunya adalah Lailatul Ijtima'. Yakni sebuah pertemuan, dimana NU mendatangi tiap-tiap kecamatan dan kelurahan dalam rangka memperkenalkan Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah ke masyarakat.

"Dengan hadirnya NU, kita yakin Kota Bekasi akan menjadi kota yang sejuk, damai, tenteram, dan toleran," pungkasnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar