Banner

Breaking News

Siapakah Pemenang Pilkada Sesungguhnya?





Oleh: KH Abdullah Gymnastiar 

Pemenang sesungguhnya adalah, yang ketika terpilih hatinya haqqul yaqin, bahwa (ketentuan) ini adalah yang telah tertulis di lauhil mahfudz. Ini adalah amanah dan (sekaligus) ujian yang sangat berat pertanggungjawabannya, di dunia dan di akhirat kelak.

Maka, ia merunduk dan bersimpuh di hadapan Allah.
فسبح بحمد ربك واستغفر
(Yakni mereka itulah yang senantiasa) bertasbih mensucikan Allah, tanpa merasa diri suci. Bertahmid memuji Allah, tak merasa diri terpuji. Kemudian, beristighfar. Memohon ampunan kepada Allah atas niat dan cara yang mungkin sangat banyak salah. (Selain itu) bersikap menghargai dan menjaga kehormatan saudaranya yang telah kalah.

Sedangkan pemenang yang kalah adalah yang ketika terpilih tidak ingat kepada Allah sama sekali. Lalu menjadi ujub, jumawa, sombong, merasa diri bahwa semua (keberhasilan) karena kehebatan diri. Lalu sibuk berhura-hura yang melupakan Allah, padahal bekerja apa pun juga. Kemudian bersikap merendahkan dan mencemooh saudaranya yang kalah. Na'udzubillah.

Adapun yang kalah tapi berjiwa pemenang, adalah yang kalah dalam suara namun hatinya yakin bahwa (Pilkada) ini adalah ketentuan Allah. Ridho menerima takdir, legowo atas kekalahan, mengakui serta menghormati pemenang dengan tulus. Niscaya dirinya pun tidak akan merugi. Karena yakin bahwa niat dan ikhtiar sudah dicatat oleh Allah, maka tak ada rasa dengki dan dendam.

Adapun yang kalah sesungguhnya adalah, yang sudah kalah dalam pilihan, hatinya tidak ridho kepada takdir. Tidak mau menerima kekalahan, sibuk menyalahkan, penuh kedengkian, kebencian, dan kedendaman kepada pemenang. Sehingga, iman kian pudar dan akhlak semakin rusak. Perbuatan menjadi zalim. Na'udzubillahi min dzalik.

Sahabatku sekalian, kita semua harus jadi pemenang dalam keadaan apa pun. Bila kita niatnya lurus dan caranya benar, serta selalu tawakkal kepada Allah, dan kejadian semakin menambah ketakwaan kita.

Terima kasih banyak kepada Penyelenggara Pilkada, Pengawas, Pemerintah, Aparat Kepolisian, TNI, dan sipil. Karena telah bersungguh-sungguh menyelenggarakan Pilkada ini dengan aman dan lancar.

Sahabatku, mari rajut kembali suasana yang sempat terganggu. Kita rekatkan ukhuwah (persaudaraan) kebersamaan kita, dan kita singsingkan lengan untuk bekerja sama dan bersama-sama kerja membangun tanah air tercinta.

Semoga Allah membimbing para pemimpin, dan juga kita semua menuju negeri yang penuh keberkahan. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

*********

Tulisan di atas didapat dari sebuah video ceramah Aa Gym, Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Jawa Barat.

Video tersebut beredar melalui grup-grup WhatsApp. Klik di sini untuk melihat video.



(Aru Elgete)

Tidak ada komentar