Banner

Breaking News

H-3 Jelang Pilkada Beredar Hoaks, Apa Kata NU Kota Bekasi?




Ahad (24/6) pagi tadi, di media sosial beredar surat perjanjian bersama antara Calon Walikota Bekasi nomor urut 1 H Rahmat Effendi sebagai pihak pertama, dan pendeta-pendeta umat Kristiani di Kota Bekasi yang menjadi pihak kedua.  

Salah satu perjanjian yang tertera di surat tersebut adalah dimudahkannya bagi umat Kristiani untuk mendirikan rumah ibadah dengan sebanyak 500 dalam waktu lima tahun. Apabila umat Islam melakukan intimidasi atau perbuatan intoleransi, maka pihak pertama akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Tak lama setelah surat perjanjian bersama itu mengemuka, beberapa pihak meminta penjelasan kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi. Walhasil, kabar tersebut dinyatakan sebagai berita bohong (hoaks). 

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi, Nurul Akmal angkat bicara. Surat perjanjian yang beredar sangat massif di media sosial tersebut ditengarai sebagai permainan dari tim kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus.

Akmal berungkap bahwa upaya sistematis paslon Walikota dan Wakil Walikota untuk menarik simpati dan suara masyarakat haruslah dengan cara yang beradab. Sebab, warga Kota Bekasi juga tidak akan percaya dengan cara-cara keji seperti itu.



"Seharusnya tim kampanye paslon menyampaikan program yang bagus untuk mendapat simpati masyarakat, bukan malah menyebar hoaks yang bikin suasana gaduh," ungkap Akmal saat dihubungi Tim Media NU Kota Bekasi, Ahad (24/6) sore.

Menurutnya, hoaks merupakan bentuk terorisme zaman now yang harus segera dituntaskan. Selain itu, menyebarnya berita palsu juga disebabkan oleh rasa takut kalah dan pesimistis.

"Cara-cara seperti itu memang seringkali muncul tiap pilkada, tapi mestinya kita belajar dan berkeinginan yang lebih untuk mendewasakan cara-cara yang terpuji dalam berdemokrasi. Hoaks itu bentuk ketakutan karena takut kalah," katanya.

Terakhir, ia tetap berharap agar pesta demokrasi lima tahunan di Bekasi dapat berjalan aman, kondusif, dan tidak terdapat hal-hal yang membuat perpecahan di tengah kehidupan masyarakat.

"Kita berdoa saja, semoga yang terbaik untuk Kota Bekasi dalam rentang waktu lima tahun ke depan," harapnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar