Banner

Breaking News

Pintu Masuk Agama Bukan Medsos, Tapi Ulama


Menaker RI Hanif Dhakiri


Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy'ari pernah mengatakan bahwa seseorang yang ingin masuk ke rumah orang lain haruslah melalui pintunya. Jika tidak, maka disebut sebagai maling.

Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI), M Hanif Dhakiri saat ceramah dalam agenda Buka Puasa Bersama, di Jalan Pemuda, Kranji, Bekasi Barat, Rabu (30/5).

Menurutnya, pintu agama yang benar adalah ulama dan kiai. Bukan google, instagram, twitter, dan facebook. Beberapa waktu lalu, ketika terjadi ledakan bom di Mako Brimob, ada seseorang yang mengaku belajar agama melalui telegram, grup-grup WhatsApp, dan media sosial (medsos) lainnya.

"Kalau orang sedang semangat dalam beragama memang seperti itu. Belajar inginnya yang instan. Sama seperti semangatnya orang yang sedang jatuh cinta. Nanti kalau sudah tidak cinta, lain lagi urusannya. Begitu hukum alamnya," kata Alumni Pondok Pesantren Al-Muayyad, Solo, Jawa Tengah ini.

Karenanya, ia melanjutkan, di tengah situasi gairah keagamaan yang meningkat itu, penting sekali bagi para ulama dan kiai untuk bisa menyediakan kanal-kanal atau saluran yang lebih banyak lagi dalam upaya meningkatkan keberagamaan yang lebih baik lagi.

"Lah sekarang ini bisa ngaji sambil nongkrong di toilet, kan gimana itu? Akhirnya segala hal dianggap baru, karena dianggap baru, maka harus dicarikan dalilnya. Kalau kita (warga NU) kan tidak seperti itu dan tidak menginginkan hal itu terjadi di lingkungan kita," pungkasnya.

Tampak hadir, Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi KH Mir'an Syamsuri, Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Bekasi KH Adam Malik Azzuhri dan Ustadz Sayyidi Al-Manaf atau Da'i Jubah Ireng, serta beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar