Banner

Breaking News

Ikut Kiai, Nahdliyin Tak Perlu Dalil


Sumber gambar: muslimoderat.net


Warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak membutuhkan dalil. Sebab, dalam beragama, Nahdliyin ssnantiasa menempuh jalur dalam sehingga langsung tertuju kepada Rasulullah.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI), M Hanif Dhakiri, saat ceramah dalam agenda Buka Bersama di Jalan Pemuda, Kranji, Bekasi Barat, Rabu (30/5).

"Lah kan Rasulullah ditiru sahabat, sahabat ditiru tabi'in, tabi'in ditiru tabi'it-tabi'in, tabi'it-tabi'in ditiru salafussaleh, salafussaleh ditiru walisongo, walisongo ditiru kiai-kiai kita. Nah, kita meniru para kiai. Jadi kiai begini, kita begini dan tidak perlu menanyakan soal dalil," katanya.

Menurut pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini, taklid seperti itu telah dicontohkan oleh Sayyidina Umar Bin Khattab saat meniru Rasulullah mencium hajar aswad. Amirul Mukminin itu tidak menanyakan dalil tentang hukum mencium batu kepada Nabi Muhammad.

"Tapi Sayyidina Umar berkata kepada hajar aswad, kamu itu cuma batu, kalau saja aku tidak melihat Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan melakukan hal sama kepadamu," kata Menteri Hanif menggambarkan ucapan Sayyidina Umar.

Di tengah fenomena masyarakat Indonesia yang sedang semangat dalam beragama, ia mengatakan bahwa peran ulama dan kiai sangat dibutuhkan. Terutama sekali dalam menghadirkan kanal atau saluran baru dalam memberikan pemahaman yang lebih baik. 

"Mumpung ini lagi semangat-semangatnya dalam beragama," katanya.

Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB-PMII) ini menambahkan, kemasan agama menjadi berubah karena zaman kian maju. Namun menurutnya, fenomena tersebut harus dikawal oleh para kiai dan ulama.

"Agar jangan sampai keislaman yang berbasis pada budaya populer seperti sekarang ini eksis karena ngepopnya saja, sementara substansi dari agama itu sendiri tidak terlihat sama sekali," pungkasnya.

Tampak hadir, Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi KH Mir'an Syamsuri, Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Bekasi KH Adam Malik Azzuhri dan Ustadz Sayyidi Al-Manaf atau Da'i Jubah Ireng, serta beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar