Banner

Breaking News

Ini Kisah Teman Menaker yang 'Salah Hijrah'



Menaker RI saat sedang ceramah


Dewasa ini, semangat beragama masyarakat Indonesia sedang meningkat. Gairah untuk beragama tinggi. Maka tak heran, jika banyak sekali kemasan keagamaan bahkan orang-orang yang merasa paling benar sendiri.

"Jadi, sekarang ini rata-rata, maunya Islam, sedikit-sedikit maunya Islam, kalau perlu yang paling Islam sendiri. Maklum, ini namanya juga sedang bersemangat," kata Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) M Hanif Dhakiri dalam agenda Buka Bersama (Bukber) di Jalan Pemuda, Kranji, Bekasi Barat, Rabu (30/5).

Menteri kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini berkisah, ia memiliki seorang teman yang senang melakukan maksiat. Segala macam perbuatan yang masuk kategori neraka, pernah dilakukan oleh temannya itu. 

"Nah, suatu hari teman saya itu sadar. Mestinya kalau orang hijrah itu kan minadzh-dzhulumati ilannur. Kalau dia berada di pinggir neraka, pindah ke pinggir surga. Tapi dia begitu sadar, malah senang bicara sedikit-sedikit haram, bid'ah, kafir. Begitu terus yang dilakukan dan diucapkannya," katanya.

Politisi muda yang belajar Ilmu Politik di Universitas Nasional ini pernah mengucapkan ke temannya. Kalau semula hidup di pinggiran neraka, maka bergeserlah ke pinggir surga. Akan tetapi karena temannya itu begitu keras dan ekstrem, akhirnya surga pun dilewatkan.

"Teman saya ini musisi, tapi begitu hijrah gitarnya dibuang karena menurutnya bermusik itu haram. Padahal kalau buat saya main musik ya main aja. Tapi waktunya sholat ya sholat. Kalau saatnya ngaji ya ngaji. Berbuat baik harus jalan terus, bertetangga yang baik, jalankan rukun islam dan rukun iman, ibadah ditingkatkan kualitasnya," katanya.

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengatakan bahwa fenomena beragama yang seperti itu terjadi di tengah kehidupan beragama di masyarakat Indonesia. Namun, patut dimaklumi karena memang sedang bersemangat dalam beragama.

Tampak hadir, Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi KH Mir'an Syamsuri, Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Bekasi KH Adam Malik Azzuhri dan Ustadz Sayyidi Al-Manaf atau Da'i Jubah Ireng, serta beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar