Banner

Breaking News

Ketika Membeli Gamelan Lebih Penting Ketimbang Membangun Masjid


Kiai Ahmad Baso bersama peserta Lakut


Pada kesempatan Latihan Kader Utama (Lakut) di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Penulis Buku Agama NU untuk NKRI KH Ahmad Baso berkisah, suatu hari Bung Karno menemui KH Chudlori untuk meminta pendapat mengenai lebih maslahat mana, membeli gamelan atau membangun masjid di tengah masyarakat saat itu.

Permintaan pendapat Bung Karno itu agar diberi pencerahan oleh KH Chudlori karena ketika itu sebagian besar masyarakat masih belum mengenal Islam.

Namun dengan kebijaksanaannya, KH Chudlori mengatakan bahwa lebih baik membeli gamelan daripada membangun masjid. Ia menekankan kepada azas manfaat dan maslahatnya.

"Kalau membangun masjid, tapi masjidnya kosong untuk apa? Lebih baik membeli gamelan dan digunakan untuk berdakwah melalui kesenian, kemudian setelah masyarakat tercerahkan dengan Islam, barulah dibangun masjid," kata Kiai Ahmad Baso menggambarkan pesan KH Chudlori.

Pada saat pemaparan, Kiai Ahmad Baso terlebih dulu meminta peserta Lakut untuk memejamkan mata, dan lampu dimatikan semuanya. Ia mengajak seluruh peserta agar merenung terhadap jasa-jasa ulama dan pendiri bangsa yang telah berjuang dalam memerdekaan NKRI.

Islam Nusantara 

Islam Nusantara bukan sebuah teori yang dibumbui dengan retorika panjang. Bukan pula suatu narasi yang membutuhkan intelektualitas tinggi. Pemahaman-pemahaman seperti itu sama sekali tidak memberikan arti tentang Islam yang berkembang di tanah Ibu Pertiwi. 


"Soekarno yang sekolah tinggi di Belanda, menguasai belasan bahasa asing, cerdas intelektual sangat luar biasa, tapi ternyata dia merasa seperti ada yang kurang dalam jiwanya," kata Kiai Baso.

Dalam pengembaraannya beberapa kali Bung Karno mengunjungi pesantren yang ada di tanah Jawa. Pada suatu ketika, dirinya diminta oleh seorang kiai untuk melakukan tirakat selama 3 bulan. Bung Karno patuh, karena demi kepentingan membangun NKRI.

"Bung Karno menyanggupi tirakat itu. Jadi sebenarnya, Islam Nusantara itu sudah ada jauh-jauh hari sebelum Muktamar NU di Jombang beberapa waktu lalu itu," katanya.


Latihan Kader Utama dengan tema Menempa Kader Utama, Menyiapkan Pemimpin Bangsa in berlangsung selama empat hari, Kamis-Ahad (3-6/5). Banyak tokoh-tokoh yang hadir, diantaranya Ketua PW GP Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar, Mustasyar PCNU Kabupaten Cirebon KH Abdul Hayyi, dan tokoh agama lainnya di Kabupaten Cirebon. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar