Banner

Breaking News

Kaum Buruh Ikut Sarbumusi NU, Insyaallah Berkah


Ketua DPC K-Sarbumusi NU Kota Bekasi (kanan)


Ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (DPC K-Sarbumusi NU), Misbah Tarmidi mengatakan kehidupan kaum buruh saat ini kurang mendapat keberkahan karena sehari-hari sangat jarang diisi kegiatan keagamaan. Hal tersebut dikarenakan padatnya jam bekerja, baik buruh formal maupun informal.

Kaum buruh, terutama yang informal seperti buruh cuci dan pekerja rumah tangga semestinya diberi waktu yang panjang untuk melakukan kegiatan keagamaan, sehingga pekerjaan yang dilakukan menuai keberkahan.

"Saya mendorong untuk itu. Begitu pun untuk buruh formal yang bekerja di pabrik atau perusahaan," ungkapnya kepada Media PCNU Kota Bekasi, di sela-sela Seminar Ketenagakerjaan yang diselenggarakan atas kerjasama DPC K-Sarbumusi Kota Bekasi dan BPJS Ketenagakerjaan, di Hotel Amarosa, Kota Bekasi, Selasa (8/5). 

Ia menilai bahwa Sarbumusi berbeda dengan serikat buruh yang lainnya. Sebab, organisasi buruh yang di bawah naungan NU ini, khususnya di Kota Bekasi, seringkali mengadakan istighatsah untuk menuai keberkahan dalam setiap pekerjaannya. 

Maka, Misbah mengajak kader muda NU yang sudah mulai bekerja untuk bergabung ke dalam struktur organisasi Sarbumusi, sehingga buruh di kalangan Nahdliyin tidak berpencar.

"Makanya masuk Sarbumusi, dong. Kita beda dengan serikat buruh yang lainnya. Kalau yang lain itu identik dengan demo, kalau kita (Sarbumusi) dengan istighatshah, memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah," kata pria yang berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini.

Selain itu, Sarbumusi Kota Bekasi juga berperan dalam upaya meningkatkan Upah Minimum Regional (UMR) menjadi Rp4 juta, yang semula hanya Rp3,9 juta. Dengan demikian, akan memantik semangat kaum buruh, khususnya Nahdliyin untuk bekerja dengan tulus, ikhlas, dan sungguh-sungguh.

"Semoga kita, pekerja di Kota Bekasi, baik formal maupun informal mendapat keberkahan dari apa yang selama ini menjadi pekerjaan kita," harapnya.

Seminar Ketenagakerjaan dihadiri oleh 100 buruh informal dan 80 buruh formal dari berbagai pabrik atau perusahaan di Kota Bekasi. Hadir pula Wakil Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) K-Sarbumusi Sukitman Sujatmiko. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar