Banner

Breaking News

Ganjaran Ibadah Puasa Ramadhan Sesuai dengan Kualitasnya


Ilustrasi. Sumber gambar: muslimah.Or.Id


Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bekasi, Ustadz Ahmad Zamakhsyari memberikan gambaran mengenai ganjaran bagi orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ia mencoba menganalogikan dengan seorang pekerja di sebuah perusahaan. 

"Bahwa ketika ada orang bekerja di perusahaan, biasanya kan ada kontrak terlebih dulu. Atau ada kesepakatan atau MoU antara si pekerja dengan pihak perusahaan. Misal fasilitas dan nominal gaji. Sehingga orang itu akan semangat bekerja," katanya saat ditemui di Islamic Center KH Noer Ali, Jalan Ahmad Yani, Margajaya, Bekasi Selatan, Sabtu (19/5).

Penceramah di Radio Bintang Empat Lima (R-Bama) Kota Bekasi ini menjelaskan bahwa ketika bekerja selama 30 hari atau satu bulan penuh, maka gaji seorang pekerja sudah jelas. Akan tetapi, berbeda halnya dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan. 

"Kalau puasa bukan begitu modelnya. Jadi, dia bekerja tapi tidak dikasih ganjaran oleh bosnya. Ganjarannya tidak dijelaskan di awal. Silakan kamu bekerja saja. Nah, kira-kira bagaimana kita melakukan pekerjaan kalau tanpa kejelasan imbalan seperti itu," tutur salah seorang Dosen Bahasa Arab, Mantiq, dan Balaghah di Marhalah Al-Ulya Annida Al-Islamy Bekasi ini.

Seperti itulah gambaran dan analogi yang diberikan. Maka, lanjut Zamakhsyari, jumlah atau nilai ganjaran setiap orang yang berpuasa akan berbeda satu sama lain, di akhir nanti. Sebab, puasa lebih mengedepankan kualitas. 

"Kualitas puasa yang baik, tentu ganjarannya akan lebih baik. Maka disini ibadah puasa disebut juga sebagai ajang untuk fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan," pungkas pria yang menempuh studi doktoral di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung ini. (Rizkitop/Aru Elgete)

Tidak ada komentar