Banner

Breaking News

Kader NU Harus Hindari 'Sawah'



KH Bagus Lukito bersama kader IPNU IPPNU Kabupaten Bekasi


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi KH Bagus Lukito mendorong supaya jiwa patriotisme dan cinta tanah air di kalangan pelajar mesti ditumbuhkan. 


Hal tersebut disampaikan saat Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bekasi, di Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Cikarageman, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Ahad (25/3).


"Saya berharap IPNU dan IPPNU di sini menjadi ikon pelajar NU di Kabupaten Bekasi. Jiwa patriotisme dan cinta tanah air mulai runtuh di kalangan pelajar, saya khawatir mereka justru hijrah ke Suriah atau Timur Tengah," katanya. 


Kiai Bagus berharap, generasi muda NU tidak hanya fisiknya saja yang berada di Indonesia. Sementara jiwa dan pikirannya berkeliaran di luar negeri. Maka, ia menginginkan agar para pengurus yang baru dilantik dapat mencetak pelajar yang tidak hanya cinta kepada agama, tetapi juga tanah air. 


"Kita bikin pelajar yang cinta tanah air. Sehingga fisik, jiwa, dan pikirannya tetap mengindonesia. Tidak Arab, Australia, dan Amerika. Sebab tanah Indonesia inilah yang kita gunakan untuk hidup, berjalan, belajar, dan mencari kehidupan yang layak," ungkapnya dengan nada yang menggebu. 


Dikatakan, orang NU itu, para pendahulu kita misalnya, cinta terhadap tanah air tidak main-main. Sampai-sampai ada jargon yang kemudian menjadi syair kebanggaan kita, yaitu hubbul wathon minal iman. NU dari awal bahkan jauh sebelum merdeka, sudah punya rasa cinta terhadap tanah air. 


Karenanya, ia menegaskan agar kader NU tidak perlu malu mengaku sebagai jama'ah dan jam'iyah dari organisasi keulamaan tersebut. Sikap seperti itu dimaksudkan supaya tidak menjadi warga Nahdliyin yang samar-samar. Selain itu juga diharapkan para pelajar NU mampu mengambil-alih kepengurusan masjid dari kelompok yang berseberangan dengan NU.


"Gak usah malu jadi NU. Katakan dengan tegas; saya NU. Kalau sudah begitu, insya Allah kabupaten Bekasi terhindar dari kelompok 'sawah'. Apa itu sawah? Yaitu Salafi-Wahabi," pungkasnya, disambut gemuruh tawa dan tepuk tangan hadirin. (Aru Elgete/Muiz)



Sumber: NU Online

Tidak ada komentar