Fatayat NU dan Peran Perempuan di Masyarakat
![]() |
Perayaan Harlah Fatayat NU ke-69 di Kantor PBNU, Jakarta. Sumber foto: NU Online |
Pada Rabu, 24 April 2019 lalu, Fatayat Nahdlatul Ulama berusia 69 tahun. Ada banyak harapan dan berbagai ucapan yang diungkapkan agar salah satu badan otonom NU ini dapat menjadi pelopor kebaikan bagi perempuan di Indonesia.
Tema Hari Lahir Fatayat NU ke-69 itu adalah 'Perempuan Indonesia Bersatu untuk Keadilan Indonesia dan Perdamaian'.
Kita tahu bahwa banyak sekali persoalan-persoalan perempuan yang kerap membuat mata terbelalak. Mulai dari peran perempuan yang dinomorduakan, hingga kekerasan terhadap perempuan yang senantiasa dipertontonkan.
Padahal, perempuan menjadi kekuatan utama yang juga mampu bersaing dalam menciptakan kemaslahatan hidup. Dimulai dari lingkaran yang terkecil, yakni keluarga hingga negara.
Lalu bagaimana semestinya yang dilakukan oleh Fatayat NU dalam menghadapi kondisi terkini? Apa saja yang sudah dan akan dilakukan Fatayat NU? Berikut ini wawancara Kontributor NU Bekasi, Nur Arfah dengan Ketua Fatayat NU Kabupaten Bekasi, Ustadzah Minyatul Ummah, pada Kamis (25/4) kemarin.
Pada Harlah Fatayat NU ke-69, menurut anda kenapa tema yang diangkat adalah 'Perempuan Indonesia Bersatu untuk Keadilan Indonesia dan Perdamaian'?
Ya, ini merupakan sebuah ajakan kepada seluruh perempuan di Indonesia, dari elemen apapun, dari organisasi manapun, khususnya dari anggota Fatayat sendiri di seluruh tingkatan.
Tujuannya agar menyatukan tekad dan semangat dalam upaya mewujudkan perdamaian di negeri ini, melihat polarisasi begitu nyata terjadi di tengah kehidupan bangsa Indonesia saat ini. Juga tentunya menjadi tugas bagi seluruh anggota Fatayat Istimewa yang tersebar di berbagai negara, untuk menyerukan perdamaian dunia.
Adapun 'bersatu untuk keadilan', karena melihat masih banyak terjadinya isu-isu ketidakadilan di masyarakat terkait perempuan dan anak. Untuk itu, Fatayat mestinya bergandengan tangan dengan semua perempuan dari elemen dan organisasi lainnya dalam upaya mengatasi ketidakadilan ini. Jika Fatayat berdiri sendiri tentunya tidak mungkin kuat. Karenanya, semua perempuan harus bersatu untuk mewujudkan harapan itu.
Apa saja peran Fatayat NU dalam perdamaian dan keadilan, khususnya di Kabupaten Bekasi?
Di Kabupaten Bekasi sendiri, alhamdulillah anggota Fatayatnya sudah tersebar hampir di semua wilayah. Dari sisi perdamaian, kami selalu mengajak seluruh pengurus dan anggota agar aktif menjadi penyejuk yang membawa pesan-pesan positif di tengah-tengah masyarakat. Terutama terkait pilpres kemarin.
Perbedaan pilihan politik yang begitu tajam, membuat masyarakat menjadi terlalu agresif dan terkadang melupakan nilai-nilai moral yang santun. Di sini, kami selalu mengingatkan agar Fatayat bisa ikut andil mendamaikan dan menyejukkan suasana.
Dari aspek keadilan, terutama terkait pemilu kemarin, kami mengajak sahabat-sahabat Fatayat untuk aktif mendorong masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dengan baik, jangan sampai ada di antara masyarakat di wilayahnya yang tidak mendapatkan hak pilih. Tentunya itu adalah suatu ketidakadilan.
Terkait isu kekerasan terhadap perempuan, Fatayat bekerjasama dengan Komnas perempuan serta Perempuan Lintasagama dan organisasi untuk mengajak masyarakat perempuan agar proaktif menolak kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apapun.
Selain itu, juga memotivasi masyarakat perempuan agar tidak takut untuk segera melapor jika hal tersebut terjadi pada dirinya, atau melaporkan tindakan tersebut jika terjadi pada masyarakat di lingkungannya.
Apa program unggulan Fatayat NU untuk perempuan, khususnya di Kabupaten Bekasi?
Untuk saat ini sebenarnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan lebih mengarah kepada pemberdayaan ekonomi perempuan. Beberapa waktu lalu kita bekerjasama dengan beberapa dinas pemerintahan dan kementerian terkait untuk mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan, juga pelatihan membuat tanaman hidroponik.
Kemudian Fatayat sendiri sudah melakukan kerjasama dengan asuransi Manulife, membuat program Fathiya. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat perempuan agar memiliki kemandirian dalam aspek finansial. Karena dengan bergabung dengan Fathiya ini, anggota Fatayat tidak hanya memiliki jaminan keuangan masa depan, tetapi juga bisa sekalian menambah passive income.
Apa pesan dan harapan untuk Fatayat NU di harlah ke-69 ini?
Di Harlah Fatayat NU ke-69 ini, saya mengajak kepada semua Sahabat Fatayat di mana pun berada, khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi, mari kita bersatu dan bergandengan tangan dalam upaya mewujudkan harapan dan cita-cita keadilan dan perdamaian.
Anggota Fatayat harus memiliki semangat untuk berkarya, harus memiliki peran yang nyata di tengah kehidupan masyarakat. Untuk itu, semua harus yakin bahwa semua mampu dan bisa untuk melakukan itu. Tentunya dengan terus belajar dan bekerjasama dengan berbagai pihak, agar cita-cita ini bisa tercapai.
Karena sekali lagi, tidak mungkin kita bergerak sendiri, tetapi kita bisa menjadi kuat, jika kita bersatu.
Tidak ada komentar