Banner

Breaking News

Nahdliyin Tidak Berorganisasi di NU? Sombong!


Kiai Manan Abdul Ghani

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Manan Abdul Ghani menjelaskan alasan Nahdliyin wajib berorganisasi di NU.

Hal tersebut diutarakan saat ceramah di acara Silaturrahmi Ulama Kampung se-Bekasi Raya, di Aula An-Nadwa Islamic School, Jalan Raya Lambang Sari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (26/12).

"Berorganisasi di NU itu adalah perintah Allah. Yakni agar manusia hidup berjamaah," jelasnya.

Karena itu, lanjut Kiai Manan, jika saat ini ada Nahdliyin yang menyatakan tidak perlu berorganisasi di NU, maka mereka adalah orang-orang yang sombong.

Ia mencontohkan, Calon Anggota Legislatif (Caleg) saja membutuhkan orang lain untuk meraih suara agar mendapatkan kursi jabatan. Begitu pun halnya dalam beragama.

"Termasuk kita ini, warga NU, selalu butuh bimbingan para kiai, ulama, ustadz, dan ustadzah agar bisa belajar agama Islam secara benar. Dan itu ada di organisasi NU," jelas Kiai Manan.

Ia lantas menjelaskan alasan dan tujuan NU didirikan pada 1926 yang jauh dari diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Salah satu tujuannya adalah untuk menyatukan kekuatan umat Islam, khususnya yang menganut paham Ahlussunnah wal Jama'ah," jelasnya.

Sehingga, lanjut Kiai Manan, syair Ya Lal Wathan yang sering dinyanyikan orang NU menjadi satu kekuatan untuk membentuk persatuan bangsa Indonesia.

"Karena itulah NU senantiasa mencintai dan menjaga NKRI dengan berdasar pada Pancasila dan UUD 1945," katanya.

Lebih jauh, Kiai Manan mengatakan bahwa tujuan NU didirikan adalah agar NKRI tetap teguh dan kokoh dari kelompok yang ingin Indonesia bubar.

"NU itu, terlebih yang berorganisasi di NU tidak akan rela dengan adanya kelompok yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain dari luar Indonesia," tegas Kiai Manan.

Acara yang bertema 'Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid Sebagai Pusat Pertahanan dan Kemakmuran NKRI' itu dihadiri sekitar 500 ulama kampung se-Bekasi Raya.

Selain itu hadir pula beberapa tokoh, kiai, dan ulama. Diantaranya Ketua LTM PBNU KH Mansyur Syaerozi, Ketua PWNU Provinsi Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bekasi KH Wawan Aunillah Kamil, dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bekasi KH Bagus Lukhito.

Tokoh muda NU Bekasi Kiai Munawar Fuad dan Pimpinan An-Nadwa Islamic School KH Ahmad Sauki pun turut hadir. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar