Banner

Breaking News

Gusdurian Bekasi Apresiasi Kegiatan Bersih-Bersih Rumah Ibadah


Foto bersama usai membersihkan GKPI Resort Bekasi

Jaringan Gusdurian Bekasi Raya, mengikuti kegiatan Bersih-Bersih Rumah Ibadah di Gereja Kristen Protestan di Indonesia (GKPI) Resort Bekasi, di Perumnas II, Kayuringin, Bekasi Selatan, pada Selasa (20/11) pagi.

"Alhamdulillah dalam acara itu, benar-benar nampak suasana sejuk. Para peserta dari latar belakang yang berbeda bisa sama-sama bergotong-royong," kata Koordinator Gusdurian Bekasi Raya Muhammad Shofiyulloh, kepada Redaksi Media nubekasi.id.

Baginya, membersihkan rumah ibadah saudara yang tidak seiman menimbulkan rasa keakraban di antara satu sama lain.

Pria yang akrab disapa Kang Opi ini berharap, agar suasana keakraban, persaudaraan, dan kekeluargaan seperti itu dapat senantiasa menjalar di wilayah-wilayah lain di seluruh Bekasi.

Di akhir acara, ada jargon yang diucapkan bersama-sama. "Indonesia bersih Indonesia toleran," kata Kang Opi.

Kegiatan Bersih-Bersih Masjid ini diselenggarakan oleh Pemuda-pemudi Karang Taruna Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan. 

Selain Jaringan Gusdurian dan Karang Taruna, hadir pula anak-anak dari Rumah Belajar Abdi, pemuda-pemudi GKPI. Mereka semua melakukan kegiatan bersih-bersih dengan riang gembira.

Seperti dilansir dari bekasipedia.com, anak-anak muda dari berbagai latar belakang keagamaan itu bersama-sama membersihkan teras dan mengepel halaman gereja. 

Salah seorang peserta dari agama Islam, Siti Aminah mengatakan bahwa ia tidak alergi dengan saudara-saudaranya yang berkeyakinan lain.

"Termasuk untuk bersih-bersih rumah ibadah lain dari keyakinan saya. Inilah Indonesia yang saling menghormati dan saling toleransi antarumat beragama," katanya, dikutip nubekasi.id dari bekasipedia.com.

Ketua Karang Taruna Kayuringin, Yudha Krisnahadi menuturkan, kegiatan itu merupakan bagian dari peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada setiap 16 November setiap tahunnya.

Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan budaya kearifan lokal gotong-royong. Salah satunya dengan menggelar kerja bakti bersama, yaitu bersih-bersih rumah ibadah.

"Untuk hari ini ada 3 rumah ibadah yaitu Vihara Budha Dharma, Klenteng Hok Lay Kiong, dan Gereja Kristen Protestan di Indonesia (GKPI) Resort Bekasi," katanya.

Dikatakan, rangkaian akan dilanjutkan dengan membersihkan rumah ibadah lainnya, Sabtu (24/11) pekan ini. Yakni membersihkan Masjid Al-Mubarok, Pura Agung Tirta Bhuana, dan Gereja Katholik Santo Mikael.

Kegiatan yang penuh toleransi itu disambut baik oleh Guru Jemaat GKPI Resort Bekasi, Penatua Daniel Tobing. Ia mengaku gembira atas terlaksananya kegiatan tersebut.

"Saya dari perwakilan gereja menyambut gembira dan salam hormat serta berterima kasih atas kegiatan positif bersih-bersih rumah ibadah ini. Bersama-sama juga dengan pemuda-pemudi gereja membaur membersihkan gereja ini," katanya.

Ia menambahkan, semua manusia sama-sama memiliki kewajiban menjaga dan melestarikan hidup bergotong-royong dan menjaga toleransi beragama.

"Semoga kegiatan ini berkelanjutan bukan yang pertama dan terakhir, kami siap mendukung dan tolong dikomunikasikan saja. Nanti anak-anak muda gereja akan turut membantu membersihkan tempat ibadah yang lain," harapnya penuh semangat. 

Di akhir acara, mereka saling berfoto bersama. Pihak gereja juga menyediakan minuman dan makanan ringan berupa roti, kopi, teh, dan soft drink lainnya yang menambah keakraban pemuda-pemudi tersebut walaupun berbeda keyakinan. 

"Kita harus pupuk terus persaudaraan ini mau dia muslim, kristen, katholik, hindu, budha, kita adalah Indonesia. NKRI harga mati. Walaupun rambut saya sudah tidak tumbuh tapi jiwa nasionalis harus tumbuh setiap hari," pungkasnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar