Jangan Mau Dibohongi Hizbut Tahrir Pakai Kalimat Tauhid
Oleh: Aru Elgete
Sebelum kita bahas Hizbut Tahrir, mari kita bahas beberapa organisasi yang juga menggunakan kalimat tauhid sebagai bendera organisasi. Beberapa diantaranya adalah: Al-Qaeda, Jamaah Nusroh, ISIS, dan Taliban.
Seluruh umat Islam di muka bumi, yang masih memiliki nalar logika dan hati nurani, pasti memberikan label kepada semua organisasi yang saya sebutkan itu, sebagai organisasi teroris atas nama Islam. Mereka membawa bendera berkalimat tauhid, dan semuanya mengklaim bahwa bendera tersebut adalah panji Rasulullah.
Kemudian, kenapa kita heboh dengan pembakaran bendera yang dilakukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pada peringatan Hari Santri, di Limbangan, Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu itu?
Jawabannya adalah karena di nalar sebagian besar manusia Indonesia, khususnya yang beragama Islam, simbol merupakan sakralitas yang perlu dijaga. Parahnya, beragama jadi kaku karena simbol semata. Kita tidak lagi menyembah Dzat Yang Maha Luhur, tetapi hanya sebatas simbol yang bersifat kebendaan.
Kita berdebat panjang perihal bendera yang dibakar itu? Bendera tauhid atau hanya bendera bertuliskan tauhid? Benarkah itu panji Rasulullah? Atau itulah bendera Hizbut Tahrir yang selama ini selalu dibawa ke mana pun mereka pergi, termasuk melakukan demonstrasi dan aksi-aksi atas nama Islam?
Kalau logika kita adalah di bendera itu tidak ada tulisan Hizbut Tahrir, kemudian dianggap sebagai panji Rasulullah, lantas bagaimana dengan bendera Al-Qaeda, ISIS, dan Taliban? Semuanya tanpa embel-embel nama. Jadi, yang mana bendera tauhid atau panji Rasulullah itu?
Negara Saudi Arabia pun demikian, di benderanya yang warna hijau itu tertulis kalimat tauhid, tapi apakah ada tulisan Saudi Arabia? Ketika Yaman berperang dengan Saudi Arabia, kemudian Yaman membakar bendera Saudi Arabia: lalu bendera apa yang dibakar itu? Bendera tauhid (panji Rasulullah) atau benderanya sebuah negara?
Sederhana saja sebenarnya. Tentara Suriah juga begitu. Saat mereka dapat menaklukan kedigdayaan ISIS, mereka melakukan selebrasi dengan membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid. Lantas bisakah kita sebut Tentara Suriah itu membakar bendera atau panji Rasulullah?
Maka dengan begitu, sudah sangat jelas bahwa yang dibakar oleh Banser di Garut itu adalah benderanya Hizbut Tahrir. Organisasi pemberontak yang telah terlarang di negeri ini.
Membakar bendera Hizbut Tahrir, bukan berarti Banser anti-tauhid. Karena yang dibakar bukanlah panji Rasulullah, melainkan benderanya Hizbut Tahrir. Bukankah di zaman Nabi dulu tidak ada harakah atau syakal di huruf hijaiyah? Maka ketika ada sekelompok orang yang mengatakan bahwa Panji Rasulullah bersyakal dan berharakah, maka jelas itu hoaks.
Karena itu, saya mengimbau kepada seluruh umat Islam: jangan mau dibohongi Hizbut Tahrir pakai kalimat tauhid. Kalau kalian marah setelah membaca tulisan ini, maka kalian sudah berhasil dibohongi. Kalau marah karena saya katakan kalian sudah dibohongi, maka jelas kalian sudah sangat berhasil dibohongi.
Laa ilaaha illallah itu adanya di hati, ada di gerak dan laku kehidupan warga NU dan umat Islam, bukan di bendera atau di simbol-simbol kebendaan lainnya yang dapat mengerdilkan kekuasaan Allah.
Hati-hati. Kalian tahu bagaimana tipu-daya yang dilakukan Dajjal? Surga seolah neraka, dan neraka seolah menjadi surga.
Wallahua'lam...
(Penulis adalah Kader Muda NU Kota Bekasi)
Post Comment
Tidak ada komentar