Banner

Breaking News

MKNU, Pengingat untuk ber-NU secara Kaffah



Suasana MKNU Kota Bekasi di Wisma Kemnaker RI

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) mengingatkan kembali kepada seluruh kader dan pengurus agar ber-NU secara kaffah. MKNU Kota Bekasi menjadi sangat penting, karena terdapat banyak aliran yang bertentangan di sana.

Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) NU H Ahmad Dasuki pada kegiatan MKNU Kota Bekasi, di Wisma Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), Ciloto, Cianjur, Jum'at (3/8) malam.

"Makanya ada anekdot udkhulu fii nahdlotil ulama kaaffaah. Amaliyahnya sudah mendarah daging. Yakni akidah, syari'ah, dan akhlak," katanya.

Kemudian, fikrah. Saat Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Surabaya tahun 2006, PBNU telah memutuskan fikrah Nahdliyah. Yaitu terdapat setidaknya lima pemikiran NU.

"Kelima itu adalah tawassuth (modern), tasamuh (toleran), ishlah (reformatif), tathawwur (dinamis), dan manhaji (metodologis)," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa NU terlibat dalam gerakan merebut, mempertahankan, dan bahkan mengisi kemerdekaan NKRI.

"Pada 1928, NU menerbitkan AD/ART sekaligus mendeklarasikan tentang persatuan dan persaudaraan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah model Nusantara," katanya.

Sementara NKRI harga mati, adalah washilah untuk menjaga keutuhan Islam Aswaja An-Nahdliyah. Sedangkan menurut kelompok yang berseberangan dengan NU, Islam Nusantara menghalangi gerakan mereka untuk menghancurkan Indonesia.

"Cara mereka untuk menghancurkan Indonesia adalah dengan membongkar pertahanan NU agar bisa bercerai-berai," tutupnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar