Banner

Breaking News

Tiga Prinsip Hidup Menurut Jubah Ireng, Apa Saja?



Ada tiga prinsip sebagai kunci untuk menjalankan kehidupan dengan baik dan bijak. Pertama, Wong Salah Bakal Saleh (orang yang berbuat salah suatu saat akan mendapat balasannya).

Kedua, Wong Cidro Bakal Ciloko (orang yang ingkar atau tidak amanah, akan celaka). Ketiga, Wong Suci Bakal Mukti (orang yang berbuat baik, akan mendapatkan kebahagiaan).

Ketiga hal itu diungkapkan oleh salah seorang da'i dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Bekasi yang akrab dengan julukan Da'i Jubah Ireng, kepada Media NU Kota Bekasi, Sabtu (23/6) dini hari.

"Intinya yang menanam kebaikan akan berbuah kebaikan juga, dan barangsiapa yang menabur kejahatan akan memetik kejahatan pula," katanya.

Ketua Paguyuban Jubah Ireng (PJI) Kota Bekasi ini mengungkapkan, banyak orang yang ingin melakukan perbuatan yang pada dasarnya baik, tapi terkadang caranya kurang baik. Bahkan, cenderung pada perbuatan dosa.

"Mereka tidak menyadari bahwa niat yang baik yang diiringi dengan perbuatan kurang baik itu akan merugikan diri sendiri," jelas Da'i Jubah Ireng.

Lebih jauh ia mencontohkan, sebagai warga negara memiliki hak untuk menjadi atau mencalonkan dirinya menjadi kepala daerah atau kepala negara. Perbuatan ini jelas baik.

"Tapi perbuatan baik itu mestinya tidak harus dilakukan dengan mencaci-maki pemimpin yang sudah ada, memfitnah, membuat berita bohong (hoaks) dengan maksud menghancurkan reputasi pemimpin yang tidak disukainya. Kemudian itu dimaksudkan dengan harapan mencari simpati kepada masyarakat," terangnya.

Penceramah kondang yang gemar mengenakan pakaian serba hitam ini menambahkan bahwa siapa pun yang tidak amanah dan hanya sekadar obral janji, cepat atau lambat orang lain akan mencacinya yang jelas akan mencelakai dirinya sendiri.

"Sedangkan orang yang baik, yang lebih suka mengalah, santun, bertindak dalam kerangka kebenaran dalam kesantunan, maka suatu saat akan menemukan kejayaannya dan berkibar karena perbuatan yang telah dilakukan," lanjut pria berambut panjang ini.

Menurutnya, hidup itu seperti orang yang sedang memancing ikan. Tidak cukup hanya bermodalkan kail, tetapi juga butuh strategi. Yaitu harus pandai membuat umpan dan mesti mahir mencari tempat atau lokasi yang tepat untuk memancing.

"Sebab hasil yang didapat tergantung dari usaha yang kita lakukan. Karena tidak semua tempat yang berair itu ada ikannya, tapi setiap yang ada ikannya pasti disitu ada air," pungkas Da'i Jubah Ireng memberi permisalan. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar