Radikalisme Teks Marak, IPPNU Kota Bekasi Bertindak
Pengurus PC IPPNU Kota Bekasi |
Gerakan radikalisme di kalangan pelajar kian marak. Hal itu
ditandai dengan massifnya pemberitaan hoax di media sosial. Kemudian, sebagian
besar pelajar kekinian sangat mudah percaya terhadap berita bohong.
Demikian yang disampaikan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Bekasi Yuni Pebriani saat memberi
keterangan di Sekretariat IPPNU, Jl Veteran, Margajaya, Bekasi Selatan, Rabu (28/2).
"Parahnya, mereka itu hanya mempercayai berita hoax
dari judulnya saja. Lalu, langsung dibagikan tanpa mengkaji validitas
kebenarannya. Dengan begitu, tentu menjadi pemantik api perseteruan,"
ungkapnya.
Yuni mengungkapkan, radikalisme bukan hanya soal kekerasan
fisik tapi juga berkenaan dengan teks. Di era milenial, kekerasan secara fisik
seringkali ditimbulkan dari tulisan beraroma permusuhan.
"Soal itu, IPPNU jelas harus menyikapinya dengan
berbagai kegiatan positif. Di era digital dan milenilal ini, pelajar NU harus
sesering mungkin mengadakan kajian terkait literasi media. Kemudian juga
membuat atau menulis di beberapa media online dengan tulisan-tulisan yang
menyejukkan," katanya.
Menurut Yuni, tugas IPPNU adalah menaungi dan mendampingi
para pelajar sehingga mampu meminimalisasi serta mengurangi, bahkan mengikis
gerakan radikalisme di Indonesia, khususnya di Kota Bekasi.
"Karena gerakan positif yang dilakukan secara berkala
dan terus-menerus, akan dengan sendirinya mengikis gerakan radikalisme di negeri ini,"
pungkasnya. (Aru Elgete)
Tidak ada komentar