Seminar Pra Musker
Minggu, 7 Desember 2014, PCNU Kota Bekasi telah menyelenggarakan seminar pra musker, dengan tema Menuju 1 Abad NU ; Arah, Kiprah dan Tantangan ;
Membangun Kemandirian NU Kota Bekasi. Hadir sebagai pembicara Ketua PBNU, KH. Abbas Muin, MA.
Dalam kesempatan tersebut Kyai Abbas Muin menerangkan bahwa Nahdlatul 'Ulama sebagai jam’iyah diniyah Islamiyah yang didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H./ 13
Januari 1926 M. merupakan perkumpulan 'Ulama yang
bangkit dan membangkitkan para pengikutnya di tengah-tengah masyarakat
Indonesia yang majemuk. Hal demikian
berimplikasi terhadap posisi 'Ulama di NU sangat sentral, baik sebagai pendiri,
pemimpin serta penuntun jamaah Nahdliyah, dan kaum muslimin umumnya.
Kyai Abbas Muin juga menerangkan bahwa orientasi NU sebagai jamiyah diniyah Islamiyah berangkat dari ide
dasar bahwa NU merupakan cetusan segenap aspirasi komunitas Nahdliyin yang pada
hakekatnya merupakan pencerminan sikap untuk senantiasa menjalin kebersamaan
dalam mendukung dan menopang cita-cita besar dari tujuan Nahdlatul Ulama, yaitu
berlakunya ajaran Islam menurut paham ahlussunah wal jama'ah dan menganut salah
satu mazhab empat, di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan hal tersebut PCNU Kota Bekasi yang telah disahkan oleh PBNU dengan SK No. 358/A.II.04.d/04/2014 tentang Pengesahan PCNU Kota Bekasi Masa Khidmat 2013-2018, menurut Kyai Abbas perlu melakukan ikhtiar dengan berpegang teguh pada qonun asasi NU, ADART, dan mengoftimalkan potensi yang ada, termasuk dengan memberdayakan perangkat organisasi dalam hal ini lembaga, lajnah dan banom. Musyawarah kerja menurut Kyai Abbas adalah salah satu sarana strategis untuk merumuskan program-program tersebut.
saraPCNU Arah ini menjadi kerangka dasar PCNU Kota Bekasi dalam setiap agenda kerjanya untuk senantiasa meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terdidik dan terlatih dengan mencermati berbagai perspektif, kecenderungan, dan isu-isu berdimensi lokal, nasional, dan global. Pemaknaan orientasi dan dinamika ini, tentunya, disertai dengan keawasan visi, ketepatan kejelian, dan kecermatan, serta kearifan dalam membaca dan memahami tanda-tanda dan semangat zaman.
Post Comment