Banner

Breaking News

Minta Didoakan, Kiai Madinah: Saya Komitmen dengan NU


Kiai Madinah, saat sedang sambutan

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi Terpilih KH Madinah menyampaikan kriteria menjadi pemimpin NU.

"Terkadang ngurus orang Bekasi itu gampang-gampang susah," katanya, dalam pembukaan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Kota Bekasi Angkatan Kedua, di Wisma Kemnaker RI, Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (23/2).

Menurutnya, seorang pemimpin NU itu sebaiknya adalah orang yang sedang-sedang saja. Tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembek (longgar). 

"Kalau pemimpinnya keras orang jadi pada takut, lari. Kalau lembek, tidak disegani sama sekali. Terlalu bodoh juga jangan, karena nanti di-bully. Terlalu pintar, nanti dibilang sok atau belagu," kata Kiai Madinah, dengan dialek Betawi-Bekasi yang menjadi ciri khasnya.

Karena itulah, ia meminta kepada seluruh calon pengurus NU Kota Bekasi, agar mampu mengawal dirinya sehingga bisa menjalankan tugas sesuai dengan porsi yang diberikan.

"Doakan saya. Saya komitmen dengan NU," tegas Kiai Madinah.

Ia menginginkan agar tidak ada lagi sekat-sekat perbedaan yang membatasi, sehingga membuat segan siapa pun untuk melakukan komunikasi organisasi. Karenanya, ia mengajak hadirin untuk bersama-sama memiliki niat memajukan NU di Kota Bekasi.

"Kalau bicara soal kurang, semuanya tidak ada yang sempurna. Makanya, mari kita sama-sama membangun. Sama-sama belajar," katanya.

Terakhir, dengan nada tegas penuh keyakinan, Kiai Madinah mengungkapkan bahwa jika NU sudah kompak, maka tidak akan ada lagi orang uang mampu merubuhkan NU.

"Jangan saling menghujat. Kalau ada kekurangan, saling menambahkan. Kalau ada salah, silakan ditegur jangan dibiarkan," pungkas Pemilik Pondok Pesantren Miftahul Madaniyyah, Jatiasih ini. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar