Ketua PCNU Kota Bekasi: Nahdliyin Harus Berjiwa Patriotisme
Menurut Ketua Tanfidziah Pengurus
Cabang (PC) Nahdlatul Ulama KH Zamakhsyari Abdul Majid, Nahdliyin harus menanamkan
jiwa patriotisme di dalam hidupnya. Patriotisme adalah bentuk dari rasa cinta
terhadap tanah air.
“Bangun dan pertahankan negara kita, sejengkal
pun jangan sampai diambil musuh. Apalagi sampai dijual pulau-pulau kita. Kualat
nanti,” katanya, saat memberikan materi ke-NU-an dalam Masa Kesetiaan Anggota
(Makesta) Raya IPNU IPPNU, di SMK Prima Ma’arif NU, Jatimurni, Pondokmelati,
Kota Bekasi, Sabtu (15/9).
Ia pun mengajak untuk senantiasa
berjuang mengusir penjajah yang ada di dalam negeri. Karenanya, dalam Mukadimah
UUD 1945 termaktub bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan.
“Maka tak heran ketika para ulama
terdahulu bersama santri-santrinya, ikut melawan penjajah untuk memerdekaan
bangsa Indonesia. Diantaranya KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah, serta
Kiai Abbas dari Buntet. Mereka berjuang bersama santri dengan bambu runcingnya,”
jelas Ketua Umum MUI Kota Bekasi ini.
Doa, tirakat, dan tahajjudnya para
kiai-kiai NU kepada Allah itulah yang mampu mengalahkan penjajah. Para pejuang
kemerdekaan dari kalangan ulama memiliki jargon untuk menyemangati semangat
juang mereka, yakni ‘hidup mulia atau mati syahid’.
“Seperti itulah ulama kita, hebat sekali.
Begitu jelas dan besar perjuangannya untuk Indonesia, namanya patriotisme,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Makesta Raya IPNU IPPNU Kota Bekasi dihadiri oleh 48 peserta dari setiap perwakilan kecamatan dan pondok pesantren. Diantaranya, Pondok Pesantren Fatimiyah Jatisampurna, Yayasan Pendidikan Raudhotul Islam (Yapri) Bekasi Utara, anak-anak muda NU Medan Satria, Mahasiswa Universitas Islam "45" Bekasi, dan SMK Prima Ma'arif NU Pondokmelati.
(Aru Elgete)
Tidak ada komentar