Banner

Breaking News

Bang Pepen Ingin Rangkul Kelompok yang Memusuhinya


Bang Pepen berswafoto dengan IPNU IPPNU Kota Bekasi

Kelompok-kelompok ulama radikal yang ketika kampanye beberapa waktu lalu gemar menebarkan kebencian dan permusuhan, jangan dijauhi. Bahkan, kalau perlu didatangi satu per satu.

Itulah yang diungkapkan Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi H Rahmat Effendi, di Islamic Center KH Noer Ali, Bekasi, Selasa (17/7).

Menurutnya, untuk memperbaiki akhlak salah satunya adalah dengan cara mendatangi orang-orang yang memusuhi. "Nanti kan mereka bilang, ini bocah kemaren gue musuhin, tapi sekarang malah datengin, bagus bener akhlaknya," kata Bang Pepen, demikian ia akrab disapa.

Walikota Bekasi terpilih itu mengatakan bahwa sifat pemimpin memang harus seperti itu. Mesti bisa merangkul siapa pun, termasuk kepada pihak yang berseberangan dengan dirinya. 

Dalam sejarah, lanjutnya, Rasulullah melakukan kegiatan dakwah sampai berdarah-darah. Sedangkan di zaman sekarang, perdebatan dan perkelahian baru hanya sekadar ribut di media sosial. 

"Kalau baru cuma di medsos mah biarin saja. Di medsos (diserang) persoalan ijazah, ternyata tidak berpengaruh. Terakhir saya bilang, kalau Bareskrim atau Presiden tidak bisa juga, bawa ke PBB," kelakarnya disambut gelak tawa hadirin.

Kemudian, persoalan yang mencuat tentang pembangunan 500 gereja. Isu tersebut muncul beberapa hari sebelum hari pencoblosan. Setelah ditelusuri, ternyata berita bohong (hoaks). 

"Satu (permasalahan gereja) saja ributnya sampai ke ujung dunia. Tapi alhamdulillah semua pelaku penyebar hoaks itu sudah masuk ke dalam proses hukum, itu yang harus kita hormati," tuturnya.

Namun, ia sangat berbelas kasihan kepada pelaku yang tinggal di daerah Bantargebang. Sebab, rumahnya pun masih sewa kontrak. 

"Saya datangi dan saya bilang, sadar gak melakukan perbuatan ini yang memecah belah umat? Jawabannya sangat luar biasa, dia bilang adalah sebagai bentuk ibadah. Luar biasa," katanya.

Bang Pepen pun, sebagai sesama umat Islam, sudah memaafkan semua pelaku kejahatan yang menyerang dirinya. Akan tetapi proses hukum harus tetap berjalan.

"Dia mohon untuk proses hukum tidak dilanjutkan. Karena istrinya tidak punya penghasilan apa-apa, sementara anaknya pun masih kecil. Nah, soal kemanusiaan saya sudah memaafkan, tapi kalau soal hukum itu urusannya pak Kapolres," ucapnya.

Nah, kalau pemimpinnya sudah mengajarkan masyarakat untuk terikat dalam kesatuan hukum, Bang Pepen yakin visi Kota Bekasi akan terwujud.

"Kota yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera, dan ihsan ini akan terwujud. Pada akhirnya adalah ihsan, yaitu bagaimana amanah ini kami berikan untuk kemakmuran sebanyak-banyaknya bagi warga Kota Bekasi," pungkasnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar