Banner

Breaking News

Puasa Ramadhan Membentuk Mukmin Paripurna (3-Habis)


Ilustrasi. Sumber gambar: khazanahahlulbait.com



Oleh: Rizki Afif


Banyak orang-orang yang berpuasa, tapi kurang perhatiaan terhadap kualitas puasanya. Terlebih, atsar (dampak) yang diperoleh dari puasa. 

Yakni soal bagaimana menjadikan puasa sebagai wasilah agent of changeyang dapat mengubah pola pikir, pola hidup, dan pola ibadah agar menjadi lebih baik. Sehingga akan terbentuk dalam kehidupan 11 bulan pasca-Ramadhan.

Sesungguhnya, Ramadhan merupakan bulan yang syarat dengan aneka ragam kebaikan dan motivasi. Menjadikan hamba yang tegar dan sadar atas kewajibannya. Menyelaraskan kehidupan spiritual dengan kehidupan bermasyarakat. 

Sungguh merugi bagi orang mukmin, manakala Ramadhan sudah berakhir, tapi dan perilakunya masih jalan ditempat

Padahal Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, amal kebaikan dilipatgandakan, dan penuh keberkahan.

Minimal terdapat tiga hal penting yang harus kita pahami dan renungi. Selanjutnya harus menjadi kebiasaan kita.


(Pertama, Baca di sini)
(Kedua, Baca di sini)

Ketiga, Puasa Memiliki Nilai Kebugaran

Jauh lebih awal pada 1439 tahun yang lalu, Baginda Rasulullah bersabda: "Berpuasalah kalian semua, maka kalian akan sehat". 

Ternyata kalau diperhatikan, ilmuan modern baru sekarang dapat membuktikan hebatnya puasa bagi kesehatan manusia.

Peraih Nobel Internasional di bidang kesehatan, Kassis Karel menyebut bahwa puasa adalah ritual semua peradaban. Menahan lapar sebentar saja, maka akan menghasilkan kesehatan yang sangat luar biasa.

Selain itu, puasa satu hari mampu mengeluarkan racun yang telah tersimpan selama 10 hari.

Oleh karenanya, Islam mewajibkan puasa 30 hari di bulan Ramadhan, di tambah 6 hari di bulan Syawal. Tujuannya tentu agar sepanjang hari, manusia tetap sehat dan terbebas dari racun atau penyakit. 

Ilmuan modern Hikolep Bilue juga menyatakan hal yang sama. Bahwa puasa mampu mempercepat kesembuhan bagi yang sedanh sakit.

Puasa semestinya dirutinkan 3 atau 4 minggu dalam setahun jika ingin tetap sehat dan usia kian panjang. Al-Qur'an telah menyebutnya 14 abad silam, dan kini ilmu pengetahuan membuktikannya.

Demikian tiga hal ini yang dapat dituangkan dalam sebuah tulisan sederhana. Bahwa penggemblengan puasa ternyata akan menciptakan mukmin yang sejati, mukmin yang selalu dekat, cinta, dan patuh kepada Tuhannya.

Bersamaan dengan itu juga mampu menyerasikan diri dab mengharmoniskan hidup dengan lingkungannya. Menjadi motivator, inovator, dan motor dalam aktifitas kebaikan.

Hal itu mesti dilandasi dengan badan yang kuat dan sehat, karena terbentuk dari jiwa yang kuat dan sehat pula.



Wallahu A'lam


*Penulis adalah Ketua PAC IPNU Kecamatan Bekasi Selatan

Tidak ada komentar