Banner

Breaking News

Pilar Perjuangan Pasca-Ramadhan (3)


Ilustrasi. Sumber gambar: galeribukujakarta.com

Seiring dengan berlalunya Ramadhan, banyak pelajaran yang dapat dipetik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Pelajaran itu adalah hukum dan hikmah, serta faedah dan fadhilah.

Setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa atas karunia-Nya, kini dapat berhari raya. Maka, sudah sepantasnya untuk bergembira merayakan sebuah momentum kebahagiaan. 

Pasca-Ramadhan, setidaknya, terdapat lima pilar perjuangan yang dapat diambil di Hari Raya Idulfitri ini sebagai sarana penguat akhlakul karimah yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama.

(Pilar Ketiga) Istiqomah

Salah satu bukti seseorang sukses melewati Ramadhan adalah dengan tetap istiqomah beribadah setelahnya. Para ulama mengatakan:
ان من علامة قبول الحسنة، الحسنة بعدها 
Sesungguhnya di antara tanda diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.

Maka, setelah sebulan penuh kita bersungguh-sungguh dalam ibadah di bulan Ramadhan, kita ikuti dan kita jaga ibadah di bulan-bulan berikutnya. Hendaknya kita berusaha istiqomah dalam ibadah.

Amalan sedikit tetapi istiqomah, itu lebih baik daripada banyak tetapi hanya sesaat. Rasulullah bersabda:
ان احب الاعمال إلى الله عز وجل ادومها وان قل
Amal ibadah yang paling dicintai Allah adalah amal terus-menerus yang dikerjakan meskipun sedikit (HR Bukhori dan Muslim)

Oleh karena itu, marilah kita isi seluruh laku kehidupan dengan ibadah kepada Allah kapan pun dan di mana pun berada. Jangan sampai, saat Ramadhan kita menjadi orang yang sangat dekat dengan ketakwaan, tetapi di luar Ramadhan kita justru menjauh.

Banyak cara agar kita bisa istiqomah beribadah kepada Allah. Hal yang terpenting adalah menghadirkan dalam hati kita pengagungan terhadap Allah dalam setiap ibadah yang kita lakukan.

Jika hati kita dipenuhi oleh kehadiran pengagungan kepada Allah, maka menjalankan ibadah akan sangat terasa ringan, dan mudah pula untuk istiqomah mengerjakannya. 

Kita harus senantiasa melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan dan cinta pada Allah, bukan sekadar melepaskan beban kewajiban (ibadah).

(Baca juga: Pilar Kedua, Amanah)

Salah satu dari sekian banyak cara agar kita dapat istiqomah adalah dengan mencari lingkungan dan teman-teman yang baik.

Ssbab, lingkungan yang baik akan mendukung kita untuk melakukan ibadah. Karena itu, hendaknya kita selalu dekat dengan masjid. Dekat dengan masjid akan membuat kita rindu dengan ibadah. 

Menghadiri salat lima waktu secara berjama'ah di masjid atau menghadiri majelis zikir/ilmu, yang tak kalah penting agar kita bisa istqomah dalam ibadah adalah dengan memperbanyak doa kepada Allah.

Diantara doa yang bisa kita baca adalah doa yang sering Rasulullah panjatkan: 

 يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu (HR Tirmidzi).

Setidaknya ada lima ciri seseorang yang memiliki sifat dan sikap istiqomah. Pertama, konsisten dalam memegang teguh akidah dan tauhid. Kedua, konsisten dalam menjalankan ibadah, baik mahdloh atau pun ghairu mahdloh. Ketiga, konsisten dalam menjalankan syari'at agama, baik berupa perintah atau larangan.

Keempat, konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah. Kelima, konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Karena itulah, Allah menjanjikan balasan yang besar kepada orang-orang yang mampu istiqomah.


إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون. أولئك أصحاب الجنة خالدين فيها جزاء بما كانوا يعملون
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; 'Rabb kami adalah Allah', kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (QS Al-Ahqaf 13-14)

Dalam surat yang lain (QS Fusilat 30), Allah menjanjikan surga untuk orang-orang yang istiqomah.


إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملائكة ألا تخافوا ولا تحزنوا وأبشروا باالجنةالتي كنتم تو عدونSesungguhnya orang-orang yang mengatakan; 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, 'Janganlah kamu takut dan merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu'.




Bersambung...


*Tulisan di atas adalah khutbah 'idulfitri yang disampaikan Ketua PCNU Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid di Masjid Jami' Al-Azhar, Jakapermai, Bekasi

Tidak ada komentar