Banner

Breaking News

IPNU Jabar Kritisi Pernyataan JK yang Kontroversi


Sumber gambar: news.okezone.com


Pernyataan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla (JK) saat menghadiri Pelantikan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) di Hotel Grand Sahid, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Minggu (11/3) kemarin, menuai kontroversi.

Ia menyebut bahwa HMI setara dengan ormas keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Hal tersebut diungkapkan, lantaran tokoh dari organisasi mahasiswa yang merupakan seorang pendiri, Lafran Pane, ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo pada akhir tahun lalu.

Menanggapi itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar NU Jawa Barat Ziyad Ahmad menyebut JK tidak sepantasnya berkata demikian. Sebab, ormas Islam terbesar di Indonesia yang disebut JK itu tentu jauh berbeda dengan HMI sebagai organisasi kemahasiswaan. 

"Perbedaannya tentu sangat jauh berbeda, tidak semestinya NU disama-samakan dengan HMI. Karena sangat tidak tepat. Kalau disamakan dengan Organsiasi Kepemudaan atau Kemahasiswaan lain seperti PMII dan IPNU silakan saja. Tapi kalau dengan NU, jelas tidak tepat," katanya, saat memberikan komentar melalui pesan aplikasi WhatsApp, Selasa (12/3).

Tak hanya itu, protes keras Ziyad pun digencarkan karena secara rekam jejak sudah jauh berbeda. Kontribusi NU sangat bisa dirasakan hingga ke akar rumput. Ormas Islam Kemasyarakatan ini merupakan salah satu pemilik aset bangsa yang turut andil dalam merumuskan berdirinya NKRI.

"Soal rekam jejak secara universal, NU dan HMI tentu sama-sama memiliki rekam jejak yang baik. Tapi, itu pun berbeda secara segmentasi dan ruang lingkupnya," katanya.

Kemudian Ziyad mengutip ungkapan Almaghfurlah KH Hasyim Muzadi bahwa sesuatu yang sama jangan pernah dibeda-bedakan dan segala yang sudah tentu berbeda jangan disama-samakan.

"Wapres kita yang satu itu, harus belajar dari ungkapan indah itu," pungkasnya. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar