Banner

Breaking News

Kader NU Harus Manfaatkan Media Sosial


Kader Lakmud di Ponpes Al-Ajhariyah, Kabupaten Bekasi. Foto: Akbar Abdul Aziz

Kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) harus bisa memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin. Sebab, revolusi industri keempat dewasa ini mengharuskan setiap orang untuk aktif di dunia digital.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Provinsi Jawa Barat, Ziyad Ahmad, pada Latihan Kader Muda (Lakmud), di Pondok Pesantren Al-Ajhariyah, Kp Ceger, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (1/9) sore.

"Sekarang, kita semua pasti punya gadget. Nah, manfaatkanlah dengan sebaik mungkin gadget itu dengan dakwah-dakwah Islam Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah di media sosial," ungkapnya.

Ziyad melanjutkan, selama ini kader NU sudah tertinggal jauh dalam berselancar di media sosial. Maka, mau tidak mau, harus memulai untuk menyebar konten-konten positif yang meneduhkan.

"Itu harus kita lakukan sebagai bagian dari antitesis dari propaganda pihak lain yang berusaha memecah-belah dan menyebarkan permusuhan sesama anak bangsa," katanya.

Kemudian, Ziyad menginginkan agar kader NU dapat mengisi ruang-ruang formal yang non-agama. Artinya, jika sekolah atau kuliah, anak-anak jebolan pesantren jangan lagi melanjutkan pendidikan di ranah keagamaan.

"Kita bisa lihat bahwa Institut Pertanian Bogor (IPB) itu saat ini menjadi sarangnya kelompok pro-khilafah anti-NKRI. Mereka kuliah di kampus non-agama, tapi bisa membawa propaganda agama untuk menghancurkan NKRI," katanya.

Karena itu, kader NU yang sebagian besar adalah lulusan pesantren sebaiknya mengambil pendidikan formal yang bukan berkaitan agama, dan kemudian mengambil alih propaganda itu.

"Kita harus rebut itu," tegasnya, seraya menutup pembicaraan. (Aru Elgete)

Tidak ada komentar